✓ Ukuran Lahan
✓ Kebutuhan Ruang
✓ Style / Referensi Desain yang disukai
✆ Telp.
Jabodetabek:
+6282146645837
✆ Telp.
Luar Jabodetabek:
+6282219788877
Sedang dalam tahap persiapan untuk mewujudkan rumah impian? Bingung langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan? Tenang, Emporio Architect hadir disini untuk memandu Anda!
Bagi Anda yang ingin punya rumah dengan hasil yang sesuai harapan, membangunnya dari nol adalah pilihan tepat. Dibanding membeli rumah jadi, rumah yang dirancang memakai jasa arsitek di lahan kosong lebih mampu mengakomodasi kebutuhan dan keinginan keluarga.
Rumah yang dirancang oleh arsitek tentu terasa lebih nyaman karena kebutuhan ruang, tata ruang, sirkulasi dan lainnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan penghuninya. Karena itu di tulisan kali ini Emporio Architect berbagi 10 tips memilih lahan untuk rumah tinggal yang bisa Anda jadikan panduan.
1. Legalitas
Sebelum membeli lahan untuk rumah tinggal, pastikan lahan memiliki legalitas berupa sertifikat bukti kepemilikan lahan, Surat Tanda Terima Setoran Pajak Bumi dan Bangunan (STTS PBB), Akta Jual Beli Tanah (AJB), dan lain sebagainya.
Agar tidak terkena modus sertifikat bodong, gunakanlah jasa notaris untuk mengurus keaslian sertifikat lahan. Ingin lebih simple? Coba cek secara online menggunakan aplikasi Sentuh Tanahku.
Intinya, periksa semua hal terkait legalitas lahan mulai dari peruntukan lahan, keaslian bukti kepemilikan lahan, status pemilik, lokasi lahan, bentuk lahan, ukuran lahan asli, batas-batas atau titik patok pada lahan dan lain sebagainya.
2. Akses Jalan
Pilihlah lahan dengan aksesibilitas yang baik demi kemudahan Anda sekeluarga. Makin strategis kawasan dan makin dekat dengan jalan besar, maka harga tanah dan properti Anda kedepannya akan semakin mahal.
Lahan dengan akses jalan yang baik dan bisa dilewati mobil tentu lebih bagus dalam memudahkan Anda saat bepergian dibandingkan lahan yang terletak di dalam gang kecil. Pastikan jalan di sekitar lahan memiliki lebar minimal 6 meter, bisa dilalui 2 mobil, tidak berada di pusat kemacetan serta dekat dengan toko bangunan agar pengangkutan material saat pembangunan lebih mudah dan murah. Setidaknya, jalan di sekitar lahan dapat diakses oleh truk pengangkut barang agar Anda tidak keluar banyak dana untuk membawa material bangunan ke lahan Anda.
3. Situasi dan Fasilitas Lingkungan Sekitar
Pertimbangkan situasi lingkungan sekitar lahan seperti posisi lahan, kawasan serta jarak antara lahan dengan fasilitas umum. Perhatikan pula kondisi sekitar lahan dengan teliti, jangan membeli lahan di lokasi yang rawan bencana banjir, tanah longsor, dekat lintasan kawah gunung berapi, dan sebagainya.
Selain itu, lahan yang berada di perkotaan atau di kawasan elit dan dekat fasilitas umum seperti mall, sekolah, perkantoran, dan lainnya bisa Anda pertimbangkan karena mudah berkembang menjadi area bisnis, sehingga kedepannya nilai/harga jual lahan dan properti Anda pun meningkat.
4. Akses Listrik, Air, Jaringan Internet & Telepon
Lahan yang baik untuk dijadikan rumah tinggal idealnya memiliki akses listrik dan air yang baik karena dua hal ini sangat vital. Selain kedua hal itu, akses jaringan internet dan telepon juga wajib ada dan terhubung pada rumah tinggal.
Karenanya kawasan dan letak lahan memainkan peran penting untuk memastikan adanya akses listrik, air, internet dan telepon. Lahan di perkotaan tentunya lebih mudah mendapat akses listrik, air serta jaringan internet dan telepon dibanding lahan yang berada di pedalaman.
5. Arah Mata Angin
Ingin tinggal di rumah yang nyaman dan sejuk dengan pencahayaan yang baik? Jika ya, maka pilih lahan dengan akses jalan yang berada di sisi timur, utara atau selatan lahan. Dengan begitu, rumah jadi teduh dan mendapat sinar matahari pagi yang bisa membuat area rumah jadi lebih sehat.
Hindari memilih lahan yang menghadap ke barat karena bisa membuat rumah jadi gelap di pagi hari dan panas di siang hari. Namun bila Anda terlanjur membeli lahan dengan jalan di sisi barat karena dirasa lebih baik, maka berkonsultasilah dengan arsitek untuk menghadirkan pohon peneduh, secondary skin serta mengoptimalkan tata ruang agar hawa panas lebih berkurang.
6. Jenis Tanah & Daya Dukungnya
Perlu diketahui, tak semua lahan siap dibangun. Lahan dengan tanah sawah, gambut, empang dan rawa-rawa punya daya dukung tanah yang kurang baik karena terlalu lembek. Sebaliknya, tanah batu dan kapur punya tekstur yang terlalu keras.
Karenanya penting untuk mengetahui jenis tanah pada lahan karena tiap jenis tanah memiliki daya dukung dan penanganan yang berbeda. Banyaknya volume air dalam tanah akan membuat Anda menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk mengeringkannya sebelum akhirnya siap bangun. Untuk itu pilih lahan dengan jenis tanah kering biasa agar mudah diolah dan dibangun.
7. Kemiringan Lahan
Kemiringan lahan mampu membawa efek positif atau negatif tergantung persepsi Anda. Jika Anda punya budget lebih dan mengutamakan view, maka lahan miring bisa dianggap baik. Namun bila Anda ingin menghemat uang, sebaiknya pilih lahan yang datar. Tanah datar lebih mudah dibangun dan lebih aman untuk struktur dan konstruksi bangunan.
8. Tingkat Kebisingan & Keamanan
Saat membeli lahan di lokasi strategis yang berada di pinggir jalan besar dengan banyak fasilitas, tentu Anda akan mendapat keuntungan dari naiknya harga tanah dan properti serta kemudahan akses. Namun, perhatikan tingkat kebisingannya terutama bila Anda ingin membangun rumah. Jangan sampai bisingnya kendaraan membuat keluarga Anda jadi stress.
Karenanya carilah lahan yang tidak berada di sisi jalan besar kecuali Anda ingin membuat ruko. Pilihlah lahan yang memang diperuntukkan sebagai perumahan atau residen. Area pemukiman dengan one gate system security jelas lebih aman karena tidak sembarang orang dapat masuk. Namun jika area lahan Anda bukan one gate system, solusinya adalah dengan meninggikan tembok pagar serta menghias sekeliling rumah dengan pepohonan untuk menyaring kebisingan.
9. Peraturan Daerah
Tiap daerah memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berbeda. Perlu diketahui, tak semua area lahan bisa dibangun karena adanya peraturan mengenai Garis Sempadan Bangunan (GSB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan sebagainya.
Dengan begitu, tiap lahan di tiap-tiap daerah memiliki kemampuan yang berbeda untuk diolah dan dibangun menjadi rumah tinggal. Anda juga perlu memastikan apakah lahan yang Anda beli boleh dibangun menjadi rumah tinggal berdasarkan RTRW-nya.
10. Saluran Pembuangan
Ketersediaan saluran pembuangan di sekitar lahan juga perlu diperhatikan. Tidak adanya saluran pembuangan akan membuat Anda mengeluarkan uang lebih untuk membuat saluran pembuangan hingga membayar biaya kompensasi ke tetangga yang lahannya dilewati saluran pembuangan rumah Anda. Agar kedepannya tidak memakan banyak biaya, sebaiknya pilih lahan yang letaknya tidak terlalu jauh dengan saluran pembuangan/got/drainase kawasan.
Demikian tips memilih lahan untuk rumah tinggal ala Emporio Architect. Apabila Anda sudah menemukan lahan yang tepat, maka step selanjutnya adalah melakukan transaksi pembelian dengan aman kemudian menghubungi Arsitek Profesional untuk merencanakan hunian Idaman Anda.
Apabila Anda ada pertanyaan silahkan konsultasikan dengan kami.